Postingan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN- KONEKSI ANTAR MATERI PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

Gambar
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Ki Hajar Dewantara dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Indonesia atas subangsi pemikiran dan perjuangan untuk memerdekaan Indonesia dari belenggu keterbelakangan dunia pendidikan dalam berbagai ranah. Pemikiran-pemikan beliau banyak menjadi dasar filosi pendidikan di Indonesia sebagai contoh semboyan yang familiar dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu   Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani.   artinya adalah "di depan memberi teladan", "di tengah membangun motivasi", dan "di belakang memberikan dukungan". Jika dianalisa lebih jauh lagi semboyan ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap   peran Guru sebagai Pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan yang bertanggu jawab dalam mengembangkan potensi yang dimiliki murid. Sebagai Guru sudah sewajarnya menjadi teladan untuk ditiru atau diguguh murid, dalam lingkungan pendidikan khususnya dilingkungan sekolah, Guru sebenarnya merupakan seorang

Pembelajaran Berdiferensiasi-Modul 2.1 .Koneksi Antar Materi

Gambar
Pembelajaran Berdiferensiasi Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu bentuk pembelajaran yang menekankan pada pemenuhan kebubuhan belajar murid tiap individu dengan bertitik acuan pada hasil pemetaan atau diagnosa kebutuhan belajar murid. Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dikelas apabila Guru secara professional mampu memetakan kebutuhan belajar murid dan mampu merancang serta mengeksekusi   rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar murid. Dalam melaksanakan pembelajaran, Guru bisa menyesuiakan dengan gaya belajar   dan minat murid. Contohnya Guru bisa memberi kesempatan kepada murid untuk menonton video di youtube jika gaya belajar murid secara Visual ataupun Guru bisa mendesain pembelajaran agar murid bebas bereksplorasi dalam sebuah praktik sederhana jika gaya belajar murid kinestetik. Sebagai Guru IPA yang bidang Ilmunya mempelajari fenomena-fenomena alam tentunya tidak lepas dari konsep-konsep abstrak yang   perlu dibuktikan dengan data. Ke

peran bahasa indonesia untuk pembelajaran fisika

Gambar
MAKALAH BAHASA INDONESIA “ Bahasa Indonesia Untuk Pembelajaran Fisika ” Oleh MARTINUS MISSA 0901050317 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012 BAHASA INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang saling berpengaruh. Apabila suatu masyarakat berkembang dengan baik, maka bahasa akan berkembang dengan baik, Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa suatu bahasa akan berkembang dengan baik apabila masyarakat pemakainya memberikan perhatian positif. tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur bu

Makalah Kemagnetan Dalam Dahan

Gambar
MAKALAH LISTRIK MAGNET 2 “KEMAGNETAN DALAM BAHAN” OLEH MARTINUS MISSA 0901050317 PROGRAM STTUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012 BAB I PENDAHULUAN A.             Latar Belakang Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah di Asia kecil. Menurut cerita di daerah itu sekitar 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet. Didalam kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah sering kita   dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Untuk bisa mengambil suatu barang dari logam (contoh obeng besi) hanya dengan sebuah magnet, misalkan pada peralatan